Di ruangan itu,antara sadar dan tidak aku merasa berada dalam suatu ruangan.Yeah well,tak ada hal yang menarik dalam sana.Kecuali pada salah satu dindingnya,terdapat lemari dengan laci-laci kecil.membentang dari lantai sampai ke langit-langit.Tiap-tiap laci berisi catatan-catatanb sesuai dengan yang terdapat pada tiap-tiap laci.
Kudekati salah satu laci yang bertulaskan “Cowok-cowwok yang aku sukai”.Kubuka laci tersebut dan mulai membaca catatan-catatan yang ada di di dalamnya.Aku terkejut!!!Ku tutup laci tersebut…A-aku mengenal semua nama yang tertulis di
Kini kusadar,di mana aku berada…!Ruangan dengan catatan-catatan yang ada di dalamnya merupakan ruang penyimpanan data kehidupanku.Semua hal dalam hidupku tercatat secara terperinci di sana.Heran dan penasaran dan takut berbaur menjadi satu.Ku buka laci demi laci secara aak,ku buka tiap catatan yang ada di dalamnya.
Beberapa catatan memberikan sukacita dan kenangan manis,ada pula yang membuat aku malu bahkan kecewaterhadap diriku sendiri.Berbagai catatan mengenai kehidupanku ada di sana,ada yang berjudul “Teman-teman”,di sebelahnya ada yang berjudul “Teman-teman yang aku khianati”.Catatan-catatan itu memiliki bermacam-macam judul,mulai dari yang biasa-biasa saja sampai yang bagiku cukup ‘aneh’….
“Buku-bukuyang aku baca”….
“Kebohongan yang pernah aku ucapkan”….
Sampai kepada hal-hal yang aku lakukan
Ketika marah…
Dan masih banyak lagi…
Aku tak henti-hentinya merasa heran dangan apa yang tertulis di dalamnya.Sering aku temui begitu banyak catatan,lebih banyak dari yang aku harapkan.Sering pula aku berharap catatan yang ini!”
Aku mencoba mengeluarkan kartu-kartu inidari lacinya,namun setiap kartu seolah-olah melekat erat pada lacinya….Aku berusaha sekuat tenaga,kucoba merobek catatan tersebut,namun kertas itu teras begitu keras,sekuat baja…aku tak aku baca berisi lebih banyak data.Catatan ini merupakan sejarah kehidupanku secara terperinci.Mungkinkah aku memiliki cukup waktu untuk membuat semua catatan ini???
Kartu-kartu ini begitu banyak,ribuan,bahkan jutaan catatan yang ada di dalamnya,dan semuanya benar!!Dibuat dengan tulisan tanganku,bahkan ada tanda tanganku pada setiap kartu.Tiba-tiba aku tersentak,”Catatan-catatan ini tidak boleh dilihat orang lain.Tak seorang pun…!Aku harus menghancurkan catatan-catatan dapat merobeknya….!
Tak berdaya…Aku mengembalikan laci-laci itu ke tempatnya.Kusandarkan kepalaku ke dinding,malu,marash,kecewa dan putus bebaur menjadi satu.Lalu aku melihat sebuah laci,judulnya “Orang-orang dengan siapa aku berbagi kasih Yesus.”Ku buka laci-laci itu perlahan,terasa ringan…sangaaaat ringan…dan isiny hanya sedikit..sangaaat sedikit.
Air mataku mulai bercucuran,aku menangis tersedu-sedu…Aku jatyuh berlutut dan menangis..Air mata mengaburkan pandanganku.Aku malu..sangaaaat malu.!Aku malu melihat perjalanan hidupku.”Tak seorangpun boleh memasuki ruangan ini..!!!!teriakku
Tiba-tiba aku melihat Yesus berdiri di hadapanku.Aku tertunduk…tak sanggup berhadapan dengan-Nya dalam keadaan ini…Ia berjalan menghampiri laci-lai tersebut dan membaca catatan-catatan yang ada di dalamnya.Aku tak sanggup memandang wajahNya,aku takut…
Ketika aku beradu pandang debganNya,ku lihat kesedihan yang sangat dalam di mataNay.Jauh lebih dalam dari yang mampu ku rasakan.Ya,Tuhan…!Mengapa Engkau harus membaca semua itu…????
Setelah selesai membaca semuanya,Ia menghampiri aku.Tampak penyesalan di wajahNya...Aku tak sanggup memandangNya.Kutundukkan kepalaku dan menangis dengan sedih,aku,,orang yang berdosaaa!!!Kemudian Yesus merangkulku tanpa kata...Ia turut menangis bersamaku...
Tiba-tiba Ia berdiri menghampiri laci-laci itu dan mengeluarkan semua catatan itu.Satu persatu dikeluarkanNya catatan itu,Ia tersenyum,senyuman yang pilu,amat memilukan....Lalu Ia mulai membubuhkan tanda tanganNya di atas namaku.Tidaaaak!!!Yesus terlalu suci untuk membubuhkan namaNya di atas dosaku...
Ku coba merebut catatan itu...Lalu kulihat namaNya,menutupiu nama dan tanda tanganku.Nama Yesus tertera di sana dengan tinta merah,tebal dan...tampak hidup.But...hey!!itu bukan tinta!!!Itu darah Yesus!!!!
Kemudian Ia menghampiri aku,meletakkan tanganNya di bahuku dan berkata "Sudah selesai!"Yesus membantuku berdiri,dan menuntunku keluar meninggalkan ruangan itu.Ketika aku menileh ke belakang,ruangan itu masih terbuka dan tak adas kunci di sana.Yang tinggal hanyalah kartu-kartu yang kosong yang masih harus ku isi...
NB: Ingatlah,ketika kita melakukan suatu hal yang tak berkenan di hadapan Tuhan berarti kita sudah
menyakiti hati Tuhan.
Ketika kita tidak berkenan di hadapan Tuhan,berarti Tuhan jaga tidak berkenan bagi kita. GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar